Medan, – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah se-Indonesia (FKDK BPD SI) di Medan 6-7 Desember 2023.
Acara yang berlangsung di Ballroom, Hotel Santika Medan tersebut diikuti oleh para peserta yang terdiri dari Dewan Komisaris, Komite dari 26 BPD se-Indonesia.
Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Komisaris Utama Bank Sumut Afifi Lubis, Komisaris Independen Bank Sumut Prof Erlina dan Komisaris Independen Bank Sumut Khairy Hanim Rangkuti serta seluruh jajaran Direksi PT Bank Sumut.
Komisaris Utama PT Bank Sumut Afif Lubis mengatakan, Bank Sumut sangat mengapresiasi karena dipercaya menjadi tuan rumah FKDK SI dan menyambut baik seluruh BPD SI yang hadir ke Medan.
Afifi juga menjelaskan selain dapat menjadi wadah untuk pertukaran pengalaman dan profesionalisme secara kelembagaan, pergelaran munas FKDK BPD SI ini sekaligus dapat mempekenalkan Sumatera Utara khususnya Kota Medan kepada seluruh peserta
Mengambil tema “Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2024, “Peluang dan Tantangan BPD Seluruh Indonesia”, Afifi menjelaskan problem, tantangan dan persaingan Dunia Perbankan di Indonesia kian berkembang dan kompleks, untuk itu diharapkan BPD se Indonesia mampu adaptif terhadap perkembangan dunia perbankan.
“Untuk itu diharapkan Munas ini sejumlah persoalan BPD akan dibicarakan untuk kemudian dihasilkan berbagai kesepakatan sebagai solusi,” jelasnya.
Dalam sambutannya Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menyebutkan, ada tiga aspek yang mampu mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar dapat meningkatkan daya saing. Ketiga aspek tersebut adalah modal, digitalisasi, dan leadership.
Pj Gubernur menjelaskan, dari sisi permodalan, sudah saatnya BPD tidak hanya mengandalkan penyertaan modal dari pemerintah daerah.
BPD diharapkan dapat menghimpun dana pihak ketiga (DPK), salah satunya dari tabungan yang berbiaya murah, yang akan mendorong bank semakin efesien dan kompetitif.
Pj Gubernur melanjutkan, BPD memiliki jaringan dan kedekatan dengan masyarakat. Jadi apabila hubungan emosional dapat dibangun dengan baik, dengan membangun kecintaan terhadap bank daerah, serta meningkatkan pelayanan yang prima bagi nasabah, BPD diyakini akan dapat memberikan kepercayaan dan loyalitas yang tinggi.
Karena itu, menurutnya, pemerintah daerah sebagai pemegang saham mendorong agar BPD lebih aktif untuk menghimpun dana dari masyarakat luas.
Di era saat ini, dengan kemajuan teknologi informasi, juga mengharuskan perbankan melakukan riset kembali kepada produk dan layanan yang baru, cara kerja baru, model bisnis yang baru, dengan penggunaan teknologi yang baru.
Selain itu, aspek kepemimpinan dianggap penting agar BPD mampu berdaya saing dengan bank nasional. Menurutnya, dengan kepemimpinan yang transformatif dan kepemimpinan yang situasional menjadi kunci sukses BPD dalam menghadapi lingkungan bisnis saat ini.
Bank daerah, katanya, juga harus mampu melihat peluang ekonomi daerah untuk bisa tumbuh, terutama bagaimana menopang kredit pada sektor produktif. Seperti penyaluran kredit untuk UMKM, pertanian, pariwisata.
Pelaksanaan Munas FKDK SI diawali dengan berbagai rangkaian kegiatan, setelah sebelumnya juga dilaksanakan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) Wilayah Barat FKDK BPD SI Tanggal 6 Desember di Santika Medan, dan dilanjutkan dengan Welcoming Diner pada malam harinya.
Pada pelaksanaan kegiatan ini, Bank Sumut juga mengajak seluruh perwakilan BPD SI untuk mengunjungi berbagai objek wisata dan situs sejarah di Kota Medan dan pusat kerajinan nasional darah umkm Kota Medan dibawah binaan Dekranasda Provinsi Sumatera Utara.
(wtr)