SUMATRATODAY.COM, MEDAN – Keluhan soal banjir, drainase, jalan rusak, lampu penerangan jalan umum (LPJU) serta BPJS disampaikan warga saat kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun Ketiga TA 2022 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Dedy Aksyari Nasution ST, di Jalan Jermal IV, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, Sabtu pagi (10/12/2022).
“Drainase dan jalan rusak di kawasan Jermal IV akan segera kita survei bersama Dinas PU, agar dapat diperbaiki secepatnya atau kita bawa ke paripurna dewan sebagai usulan,” ujar Dedy Aksyari saat menjawab keluhan warga.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, reses merupakan kegiatan rutin tahunan legislatif menjemput dan menampung aspirasi, maupun keluhan warga secara tatap muka langsung di daerah pemilihannya masing-masing.
“Aspirasi-aspirasi ini akan diupayakan direalisasikan secepatnya, atau dibawa ke paripurna dalam usulan untuk rencana pembangunan ke depan,” terangnya.
Reses sempat diguyur hujan, bahkan lokasi menuju acara juga tampak berlumpur, namun tidak menyurutkan langkah warga Lingkungan VIII dan IX untuk bertemu dengan Dedy Aksyari, legislatif yang dikenal kerap turun langsung dan cepat tanggap terhadap keluhan mereka.
Yel-yel ‘Pak Dedy Yes, Pak Dedy Oke, Pak Dedy Lanjutkan’ bahkan berkali-kali diteriakkan warga saat menyambut kehadiran Dedy Aksyari.
Menyoal banjir dan drainase di Jalan Jermal IV dan V yang dikeluhkan warga, Dedy Akhsyari meminta warga bersabar menunggu drainase besar di Jalan Panglima Denai selesai diperbaiki.
“Saat ini, drainase di Jalan Jermal IV dan V memang belum terkoneksi dengan drainase besar. Tapi, begitu drainase yang sedang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan selesai, drainase di Jalan Jermal IV juga akan diperbaiki agar alirannya terkoneksi dengan drainase utama,” jelas Dedy.
Sedangkan terkait drainase kecil di beberapa gang di Jalan Jermal IV, yang dikeluhkan warga, Dedy menjawab akan segera mensurveinya bersama Dinas PU.
“Banyak yang melakukan pembangunan rumah menyebabkan terjadinya penyempitan drainase, dengan mengambil sempadan jalan. Ini harus menjadi perhatian kita semua, agar saat membangun rumah, jangan sampai mengganggu sempadan jalan,” himbaunya.
Begitu juga keluhan Naomi Sihite, banjir di Gg Horas Lingkungan VII agar diperbaiki sebelum natal tahun baru.
“Air masuk ke rumah. Seperti tidur di atas air banjir pak, kalau hujan sudah turun. Apalagi saat musim penghujan seperti sekarang. Umur juga sudah tua, tak sanggup tidur di tengah banjir kayak gitu,” keluhnya.
Dedy pun merespon akan segera meninjau drainase di Gg Horas, agar lekas diperbaiki. “Ibu kayak pesulap aja tidur di atas air,” ucap Dedy disambut tawa warga.
Sementara itu, keluhan Hermanto soal Jalan Pancasila Gg Sekolah yang rusak parah, Dedy Aksyari mengabarkan bahwa jalan itu memang akan segera diperbaiki.
Hal itu juga diamini perwakilan Dinas PU, Danny Wardana, yang menjelaskan bahwa jalan dan gang itu akan segera diaspal.
Terkait lampu penerangan jalan umum (LPJU) di Jalan Jermal IV ujung, yang dikeluhkan warga, Dedy juga berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, agar segera memasang lampu di beberapa titik.
Dana Kelurahan
Saat reses, mencuat juga pertanyaan warga soal dana kelurahan di Kelurahan Denai. Seperti disampaikan Sutiyono, yang mempertanyakan penggunaan dana kelurahan, yang sejak 2021 warga tidak pernah dilibatkan.
“Musyawarah hanya melibatkan kepling, PKK, staf. Begitu juga draft pengerjaannya hanya dipasang sesaat. Kemudian dicabut, seperti ada yang ditutupi. Tidak ada keterbukaan penggunaan dana kelurahan,” ungkapnya.
Dedy pun serta merta memperhatikan sekelilingnya, tampaknya sedang mencari seseorang. “Lurah dan keplingnya belum datang juga ya.”
Ditunggu-tunggu, Lurah Denai serta Kepling lingkungan VIII dan IX memang tidak tampak, bahkan hingga berakhirnya reses.
Menjawab keluhan soal dana kelurahan tadi, Dedy menjelaskan bahwa dalam penggunaan dana kelurahan, seharusnya tokoh masyarakat dilibatkan melalui musyawarah kelurahan.
“Nanti akan saya tanyakan ke kelurahan. Biasanya, apabila penggunaan dana kelurahan menyangkut infrastrukur, kelurahan harus koordinasi juga ke Dinas PU, agar tidak ada tumpang tindih pembangunan. Dan ada pagu maksimal untuk proyek dana kelurahan. Jadi, masyarakat harus dilibatkan, jangan hanya kelompok tertentu saja,” jawabnya.
Zonasi Sekolah dan UHC
Selanjutnya, warga juga berkeluh kesah soal zonasi sekolah yang membingungkan, dan belum ada jawaban memuaskan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Medan terkait zonasi terhadap pelajar yang tinggal di kawasan Jalan Jermal.
Menyahuti hal itu, Dedy pun berjanji akan segera berkoordinasi dengan Disdik Kota Medan. “Apalagi pertengahan tahun depan, penerimaan siswa baru akan dimulai. Kita akan segera memastikan soal zonasi ini,” ujarnya.
Terkini soal penggunaan KTP saat berobat, menyusul penerapan layanan kesehatan UHC, juga menjadi pertanyaan warga. Perwakilan BPJS yang hadir menjelaskan bahwa penggunaan KTP untuk berobat, dikhususkan kepada warga yang sudah terdaftar sebagai peserta sebelumnya.
Di akhir reses, seorang warga, Bu Sri, mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi Dedy Akhsari Nasution, yang cepat menanggapi keluhan mereka beberapa waktu lalu, terkait penanganan pohon dan penerangan jalan di kawasan Jalan Jermal.
“Terima kasih atas respon cepatnya Pak Dedy. Sukses selalu, dan siap mendukung kedepannya,” ucapnya disambut tepuk tangan warga lainnya. (edo)