, Labuhanbatu –Sebanyak 2.100 unit rumah di wilayah Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, terendam banjir.
Bahkan banjir yang terus meluas dengan ketinggian air mulai 10 sentimeter hingga 1,5 meter ini membuat 4.286 jiwa mengungsi ke tempat yang aman.
Luapan air dari sungai Barumun maupun Sei Bilah akibat intensitas curah hujan yang cukup tinggi itu, kini telah menggenangi sekitar 8 dari 13 desa yang ada. Ternyata, situasi itu menjadi peristiwa langganan bagi masyarakat.
Camat Bilah Hilir, Ridwan Syahputra, Rabu (3/1/2024) mengakui, terdapat sejumlah wilayah administrasi desa dan kelurahan yang sebagiannya, tergenang air hingga hari ini.
Menurut hemat mereka, Kecamatan Bilah Hilir yang memang diapit dua sungai besar, membuat wilayah tersebut menjadi langganan banjir.
“Secara administrasi, dari sebelah Barat ada sungai Barumun, sebelah Timur ada sungai Bilah. Bahkan, pasang surut sangat berpengaruh kemari,” ujarnya.
Kondisi genangan air, juga bukan hal baru. Jika musim penghujan dengan curah yang tinggi, maka dapat dipastikan akan terjadi luapan dari dua alur sungai dan wilayahnya mau tidak mau menampung banjir kiriman.
Hingga saat ini, lanjut Ridwan, walau rumah telah dimasuki air, namun warga tetap bertahan. Sebab, sejak awal masyarakat telah membuat bayang atau disebut bale-bale sebagai tempat bertahan.
“Warga tidak canggung, karena sudah buat bale-bale, enggak ada yang mengungsi,” tambahnya.
Sejak awal, pihaknya beserta jajaran kecamatan sudah berkoordinasi dalam hal antisipasi dampak banjir, seperti mensiagakan petugas kesehatan atau posko.
“Iya, terus mengingatkan perangkat kecamatan dan desa memantau serta melapor jika berdampak lain. Kita dan TNI, Polri maupun lembaga lain terus waspada, termasuk penyediaan posko maupun tempat evaluasi,” papar Ridwan Syahputra lagi.
Sementara, menurut data diperoleh, 6 desa terdampak banjir yaitu, Negerilama Seberang, Kampung Bilah, Perkebunan Sennah, Perkebunan Negerilama, Seitampang dan Sidomulyo serta 2 kelurahan seperti Negerilama dan Negeribaru.
Selain itu, fasilitas umum yang terendam banjir sebanyak 35 titik, jalan dusun yang terendam banjir sekitar 76 titik.
(mdc/red)