GRIB Jaya Sentil Pernyataan Rismon Sianipar dan Gubernur Jabar, Begini Pesan Hercules
MEDAN – Ketua Umum GRIB Jaya H Hercules Rizario Marshal melalui Juru Bicara sekaligus Kabid Komunikasi Publik/Humas DPP GRIB Jaya, Dr Razman Arif Nasution mengingatkan Rismon Sianipar dan Gubernur Jawa Barat tidak sesumbar memberi komentar yang menyinggung GRIB Jaya.
Pesan ini disampaikan Razman saat temu pers di Komplek J-City, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara, Selasa (22/4/2025) sore.
Hadir dalam pertemuan itu sejumlah pengurus DPD GRIB Jaya Sumut dan DPC GRIB Jaya Kota Medan. Diantaranya Ketua DPD GRIB Jaya Sumut Syamsul Tarigan, Sekretaris Darmanta Ginting, Bendahara Sujani Sitorus.
“GRIB Jaya hadir untuk mendukung dan menyukseskan pemerintahan Presiden Pak Prabowo dan Wakil Presiden Mas Gibran. GRIB Jaya merupakan Ormas yang mandiri, bahkan berperan aktif dalam membantu program pemerintahan,” kata Razman mengawali pertemuan.
Ia kemudian memberi contoh aksi kepedulian para pengurus GRIB Jaya Kota Medan di bawah arahan kepemimpinan GRIB Jaya Sumatera Utara, Syamsul Tarigan, yang setiap Jumat melaksanakan Baksos membagikan makan dan minum gratis kepada ratusan warga yang membutuhkan tanpa memandang suku dan agama.
“Ini merupakan contoh kecil dari kepedulian dan keberadaan kami di tengah masyarakat,” ujar Razman.
Lebih lanjut, ia kemudian menyentil pernyataan Rismon Sianipar yang turut menyinggung keabsahan ijazah mantan Presiden Jokowi di media sosial dan mengaitkan dengan tanggapan Hercules saat bertemu media usai bersilaturahmi di rumah mantan presiden tersebut.
“Pernyataan Ketum GRIB Jaya H Hercules saat ditanya awak media soal Ijazah Jokowi itu sudah tepat. Pak Hercules menjawab bahwa urusan ijazah Pak Jokowi sudah selesai. Hei, Rismon itu pertemuan silaturahmi karena Pak Jokowi dan Pak Hercules adalah sahabat lama. Jadi apa masalahnya denganmu,” ujarnya.
Razman kemudian menyindir bahwa pernyataan Rismon Sianipar justru menimbulkan keresahan.
“Apa yang disampaikan Rismon Sianipar, yang katanya seorang intelektual, alumni UGM lalu S2 dan S3 nya di Jepang, tapi pernyataan justru timbulkan keresahan. Di mana seharusnya penyampaian harus bijaksana, jangan menimbulkan kegaduhan,” sambungya.
Razman mengingatkan Rismon Sianipar bahwa persoalan ijazah itu sudah selesai.
Proses itu sudah selesai, karena pada waktu pendaftaran di KPU Solo saat mencalonkan Walikota Solo, begitu juga saat mendaftar di KPU DKI Jakarta saat mencalonkan Gubernur dan KPU RI saat mencalonkan Presiden, sudah ada verifikasi keabsahan ijazah.
“Lalu kenapa kau senggol Ketum kami. Kami tak pernah sengol kau. Jadi marilah kita saling menghormati. Kritiklah yang membangun, jangan buat gaduh dan meresahkan,” ucap Razman beri warning.
Kemudian, menyampaikan pesan Ketum GRIB Jaya Hercules, Razman kuga menyoroti sosok Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait pernyataannya untuk membubarkan ormas.
“Dedi apa masalah mu dengan Ormas, apakah kau ada diganggu ormas termasuk GRIB? Ingat ya kalau ada oknum ormas yang bermasalah termasuk GRIB silahkan, ada jalurnya hingga langkah proses hukum.
Jadi kalau oknum yang bermasalah silahkan diproses begitu juga untuk Ormas yang bermasalah juga ada mekanismenya,” tegas Razman.
Ia mengingatkan Dedi Mulyadi bahwa saat ini dirinya sebagai seorang Pamong Praja yang melayani termasuk dalam mengambil kebijakan.
“Kita juga mengkritisi langkah anda sebagai Gubernur Jawa Barat dalam melaksanakan penggusuran di kawasan Bogor dengan dalih penyebab banjir, akan tetapi tidak memberikan solusi terhadap warga mau pun pekerja yang terdampak dalam kebijakan tersebut,” bebernya.
Ia lalu mengkritik sosok Dedi yang kemana- mana pakai mix yang tersemat di bajunya. “Anda itu gubernur atau youtuber? Ini harus dibedakan. Nah, ketika memberikan pernyataan kan ada juru bicara Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, bukan anda sampaikan dalam tayangan YouTube KDM sebagai bentuk penjelasan. Ketika ada permasalahan oknum ormas dari GRIB di Depok, Jawa Barat itu kan sudah diproses secara hukum oleh pihak kepolisian. Lalu anda ‘Dedi’ kenapa muncul pernyataan minta Ormas dibubarkan padahal anda telah meminta maaf atas pernyataan anda sebelumnya, jadi kenapa pernyataan itu lagi,” ujarnya.
Razmam menegaskan, bahwa kalau ada oknumnya yang bermasalah pastilah ditindak sesuai koridor hukum. Dan ormas pun, termasuk GRIB, tidak akan melindungi oknum atau individu yang melanggar hukum.
“Hei, Dedi apa yang anda lakukan itu seharus mengayomi, melayani dan melindungi selaku pejabat pemerintahan di daerah,” cetusnya.
Razman juga mengajak seluruh element bangsa, bersama-sama memberikan kontribusi kepada bangsa ini.
“Jangan cari-cari kesalahan termasuk selama kepemimpinan Joko Widodo. Tidak ketemu korupsinya selama menjabat Presiden dua periode, lalu dituding keluarga Dinasti lah, itukan tidak etis ya,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa selama dua periode kepemimpinan Joko Widodo selaku Presiden telah banyak membawa perubahan dalam pembangunan dan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Di akhir, Razman sekali menegaskan bahwa GRIB JAYA, merupakan Ormas yang mandiri, hadir di tengah masyarakat untuk membantu serta bergandengan tangan dengan pemerintah dalam membangun dan mensejahterakan rakyat.
“Kehadiran Ormas termasuk GRIB Jaya untuk membantu dan menyukseskan program pemerintah,” tegasnya.
Razman menyampaikan bahwa yang disampaikannnya merupakan pesan Ketum GRIB Jaya dan mengimbau semua pihak untuk menjaga kekondusifan yang selama ini telah terjaga dengan baik dalam membangun negeri ini.
Di momen pertemuan sore itu, para pengurus GRIB Jaya Sumut dan Kota Medan kemudian meninjau kantor GRIB Jaya Medsn Johor, di Kompleks J-City yang akan segera dioperasikan. (Red)