News

Pelayanan Ramah & Maksimal di Puskesmas, Praktisi Kesehatan: Bobby Nasution Ingin Wujudkan Kecamatan Sehat

×

Pelayanan Ramah & Maksimal di Puskesmas, Praktisi Kesehatan: Bobby Nasution Ingin Wujudkan Kecamatan Sehat

Sebarkan artikel ini

SUMATRATODAY.COM, MEDAN – Tidak hanya meluncurkan program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) guna mempermudah warga kurang mampu untuk berobat, Wali Kota Medan Bobby Nasution juga ingin seluruh fasilitas kesehatan yang dimiliki, terutama puskesmas untuk memberikan pelayanan yang ramah dan maksimal guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Saat ini Pemko Medan memiliki 40 puskesmas yang tersebar di 21 kecamatan di Kota Medan. Guna mewujudkan keinginan orang nomor satu di Pemko Medan itu, Dinas Kesehatan Kota Medan pun mendorong agar seluruh Puskesmas untuk terus berinovasi sehingga masyarakat yang datang berobat pun merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.

Selain itu Dinas Kesehatan juga secara kontinu melakukan pengawasan dan pembinaan kepada seluruh puskesmas.
“Alhamdulillah, berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang dilakukan Tim Survei Akademisi Universitas Sumatera Utara, secara umum kinerja dan pelayanan umum yang dilakukan jajaran puskesmas terbilang cukup baik di tahun 2022,” kata Kadis Kesehatan Kota Medan dr Taufik Ririansyah diwakili Kabid Pelayanan Kesehatan dr Surya Syahputra Pulungan MKes saat dihubungi, Jumat (3/2).

Dari 40 puskesmas yang ada, jelas Surya, mutu pelayanan yang dilakukan pihak kesehatan berdasarkan IKM terbilang sudah cukup baik. “Umumnya mendapatkan nilai B, hanya dua puskesmas saja yang mendapat nilai C yakni Puskesmas Rantang dan Puskesmas Sei Agul,” jelas Surya.

“Rata-rata nilai mutu pelayanan puskesmas berdasarkan IKM terbilang cukup baik dengan nilai B. Hanya dua puskesmas saja yang nilainya C yakni Puskesmas Rantang dan Puskesmas Sei Agul,” jelas Surya Syahputra. “Untuk menyikapi itu, kita akan membentuk Tim Cluster Binaan yang melibatkan sekretariat dan 4 bidang yang ada di dinas,” imbuhnya.

Sementara itu jajaran Puskesmas Tegal Sari, Kecamatan Medan Denai pun berupaya memberikan pelayanan ramah dan maksimal seperti yang diinginkan Bobby Nasution. Meski jadwal melayani masyarakat mulai pukul 08.30 sampai 15.00 WIB, tapi pihak puskesmas tetap melayani dengan baik masyarakat yang datang berobat.

“Kami sampai tutup tidak pernah berhenti melayani masyarakat yang datang berobat, termasuk saat jam istirahat sekali pun,” jelas Kepala Puskesmas Tegal Sari drg Kartika ketika dikonfirmasi, Rabu (1/2).

Menyikapi itu, jelas Kartika, mereka membuat petugas secara bergantian untuk tetap bertugas pada saat jam istirahat sehingga warga yang datang berobat tetap terlayani dengan baik.

“Khusus pasien yang emergency dan memerlukan pertolongan segera, kita langsung mengarahkan pasien ke IGD dan petugas langsung melakukan tindakan penanganan,” ungkapnya

Wujud pelayanan ramah dan maksimal yang dilakukan petugas Puskesmas Tegal Sari pun telah dirasakan warga sekitar. Salah satunya Frisda Hasibuan, dirinya mengaku, tetap dilayani dengan baik dan ramah meskipun saat itu tengah masuk jam istirahat. “Pelayanan di sini sangat bagus. Meski pun waktu jam istirahat tiba, kita tetap dilayani dengan baik,” ungkap Frisda.

Dituturkan Frisda, saat datang, ia dan anaknya yang hendak berobat langsung dilayani oleh petugas. “Ini saya datang jam setengah dua belas siang, langsung dilayani. Kalaupun ramai, kita tetap dilayani dan antri walau pun jam istirahat tiba sekali pun,” paparnya

Dr David Luther SKM MKed(OG), Sp OG(K) selaku praktisi kesehatan menyambut baik upaya Bobby Nasution guna mewujudkan pelayanan yang ramah dan maksimal di seluruh puskesmas. Sebab, puskesmas memiliki tiga fungsi utama. Pertama, ungkapnya, puskesmas itu sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Kemudian, kata David, puskesmas mendorong peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. Serta memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya,” terang David saat dihubungi, Jum’at (3/2).

Untuk mengoptimalisasi pelayanan, sambungnya, puskesmas bisa secara massif melakukan promosi kesehatan sebagai upaya pencegahan penyakit masyarakat. Hal ini, imbuh David, sejalan dengan salah satu fungsi utama puskesmas yakni melakukan pembinaan masyarakat di wilayahnya guna melaksanakan kebijakan kesehatan dan mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

“Pada pelaksanaannya, bisa berkolaborasi dengan tokoh agama atau tokoh masyarakat. Lalu, keterlibatan PKK dalam program dasa wisma dan mengajak masyarakat sebagai pelaksana perubahan perilaku menuju paradigma sehat,” pungkasnya mengakhiri. (Asg)