MEDAN – Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya, Razman Arif Nasution, menyampaikan klarifikasi terkait pernyataan Ketua Umum GRIB Jaya Rosario de Marshall alias Hercules soal “purna-purna”.
Pernyataan ini muncul ketika Hercules hadir di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada 27 April 2025 lalu karena ada urusan di seputar lokasi.
“Pernyataan itu bukanlah dimaksudkan untuk menghina purnawirawan TNI, termasuk Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo,” kata Razman saat memberikan keterangan kepada media, di Medan, Jumat (2/5), sesuai arahan Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules.
Hadir dalam pertemuan itu sejumlah pengurus DPD Grib Jaya Sumut dan DPC Grib Jaya Kota Medan. Diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda) DPD Grib Jaya Sumut Darmanta Ginting, Ketua Satgas DPD Grib Jaya Sumut Govindo Tarigan dan Sekretaris Satgas Arif.
Dikatakan Razman, istilah purna-purna tersebut tidak ditujukan secara personal, tetapi kritik dan menanggapi terhadap pernyataan sikap Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang dinilai berseberangan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Apalagi salah satu poin dalam pernyataan sikap Forum Purnawiran tersebut adalah mengusulan pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Saat itu Hercules sempat melontarkan kalimat bernada kritik, “Purna-purna itu, apa itu? Mampu kudeta?”
Razman mengatakan, Hercules tidak menyebut nama, tidak menyasar individu. Kalimat ‘purna-purna’ adalah bentuk penekanan retoris, bukan penghinaan.
“Kami menghormati para purnawirawan, tapi sebagai warga negara, Pak Hercules punya hak menyampaikan sikap berbeda terhadap forum yang terkesan ingin memecah soliditas nasional,” ujar Razman.
Ia kemudian menyesalkan reaksi Gatot Nurmantyo yang berlebihan dan marah-marah, hingga menyebut Hercules “preman pakai baju ormas” dan melecehkan purnawirawan.
“Kami tidak pernah menyenggol Pak Gatot. Jadi kami juga bertanya-tanya kenapa beliau merasa disinggung. Istilah ‘purna-purna’ tidak sama dengan ‘purnawirawan’ sebagai status resmi militer. Ini hanya bahasa percakapan yang perlu dilihat dalam konteks,” kata Razman.
Ia menambahkan bahwa GRIB Jaya, sebagai organisasi yang mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, akan selalu berada di garis depan membela integritas nasional dan tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk menggoyahkan stabilitas politik, apalagi lewat narasi publik yang menyesatkan.
“GRIB Jaya menjunjung nilai kebangsaan. Kami siap berdialog, bahkan terbuka jika Pak Gatot ingin debat terbuka di televisi. Tapi jangan menuding tanpa dasar dan menyerang pribadi. Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara,” tutup Razman. (Red)