Edukasi

Wisuda 4.189 Lulusan, USU Usung Tema Pembelajar Tangguh dan Fenomena Gig Economy

×

Wisuda 4.189 Lulusan, USU Usung Tema Pembelajar Tangguh dan Fenomena Gig Economy

Sebarkan artikel ini

MEDAN-Sebanyak 4.189 lulusan Universitas Sumatera Utara (USU) diwisuda di Auditorium kampus tersebut, Padang Bulan Medan.

Prosesi wisuda periode IV tahun akademik 2022/2023 itu digelar
selama 4 hari mulai 30 Agustus – 2 September 2023

“Hingga saat ini jumlah lulusan USU sebanyak 250.134 orang,” kata Rektor USU Prof. Dr Muryanto Amin SSos MSi, Sabtu (2/9/2023)

Rektor pada sambutan wisuda yang bertema “Pembelajar Tangguh dan Fenomena Pekerja Gig Economy”  itu mengatakan hampir semua manusia produktif di dunia, tidak akan pernah menutup mata dan pikirannya untuk mengetahui, memahami, dan merespons perubahan yang begitu sangat cepat terjadi dan sulit diprediksi.

Munculnya fenomena gig economy, katanya menjadi salah satu dampak dari perubahan yang sedang terjadi di dunia industri dan mengharuskan lulusan USU memiliki kemampuan menghadapi fenomena itu.

“Menjadi sangat relevan kami tidak akan pernah bosan menyampaikan tentang makna menjadi alumni USU sebagai pembelajar sepanjang hayat,” katanya.

Rektor mengatakan dirinya telah berdiskusi dengan banyak alumni USU yang bekerja di industri berskala global dalam posisinya sebagai pegawai dengan berbagai status, pemilik usaha, maupun pekerja lepas (freelance).

Alumni yang berprofesi sebagai pegawai menyampaikan bahwa mereka dapat menyelesaikan pekerjaannya tidak harus berada di kantor, tetapi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, serta hasilnya harus sesuai dengan ukuran yang ditetapkan.

Sementara, alumni  yang berprofesi sebagai pemilik usaha menyatakan, ide dan pekerjaan akan selalu datang dari kemampuannya menawarkan solusi tentang masalah yang dihadapi oleh klien atau konsumennya.

Namun, yang menarik adalah alumni yang bekerja sebagai pekerja lepas menjelaskan mereka bekerja dengan waktu yang cukup ketat dan sering menerima lebih dari satu klien atau konsumen dalam waktu yang bersamaan.

Jenis pekerja lepas yang disampaikan terakhir, sekarang ini, disebut sebagai fenemona gig economy yang sedang terjadi di dunia industri karena kemajuan teknologi digital.

Selain itu Lebih adaptif, tidak membutuhkan proses administrasi yang panjang, performance oriented, dan penghasilan yang menarik.

Fenomena gig economy ini, katanya harus mulai disikapi serius agar dampak negatifnya bisa diantisipasi sedini mungkin.

Gig economy, ujar rektor, memiliki banyak manfaat karena pemberi kerja akan mencari akses ke berbagai macam talenta pembelajar tangguh yang dapat mereka pekerjakan.

Pelajaran pentingnya adalah para alumni biasakan untuk terus memiliki talenta berpikir sistematik dan kritis sebagai pembelajar tangguh.

Tidak perlu mempersoalkan dampak negative munculnya fenomena gig economy, Karena akan merugikan diri sendiri.

Manfaatkan gig economy sebagai salah satu pilihan untuk melakukan banyak pekerjaan, bekerja dari mana saja tergantung pada pekerjaan tertentu, kebebasan, dan fleksibilitas dalam rutinitas sehari-hari.

“Manfaatkan kebiasaan Anda sebagai native digital untuk mengelola kemajuan telecommuting dan otomasi serta potensi crowdsourcing yang tidak terbatas untuk menghadapi gig economy,” pesannya.

Jadilah pembelajar tangguh sesuai passion yang dimiliki, maka akan merasakan bekerja itu sebagai bentuk kebahagiaan diri sendiri yang dilakukan sepenuh hati.

Selain itu gunakan kemampuan literasi digital secara tepat untuk mengukir prestasi menjadi legacy tanpa batas menawarkan solusi bagi industri.

Sebagai kampus terbaik, USU telah melakukan berbagai penataan program selama 2 tahun terakhir dan terus berlanjut tanpa henti agar menghasilkan alumni yang product knowledge based.

Program layanan Tri Dharma yang diberikan USU  menjadi bagian untuk menciptakan pembelajar dalam menghadapi dunia kerja termasuk fenomena gig economy.

Rektor juga memaparkan, USU telah meraih Akreditasi Unggul pada 2022, telah memiliki standar sebagai universitas berkelas dunia (world university ranking) peringkat 1.201 QS WUR  2023, peringkat 451 versi QS AUR 2023, peringkat 1.501 THE WUR  2023.

Selain itu USU urutan 5 terbaik PT di Indonesia versi Schimago Rank 2023, naik peringkat dari urutan 28 ke 12 PTN di Indonesia versi Webometric Tahun 2023, Penilaian A untuk SAKIP tahun 2023 dan beberapa prestasi USU lainnya.

Dikatakannya, pada tahun ini USU akan melaksanakan Program Enhanching Quality Education for International University Recognition (Equity) sebagai ikhtiar untuk mencapai peringkat 500 universitas berkelas dunia.

Proses perbaikan penilaian dari berbagai lembaga di tingkat nasional dan internasional tersebut menjadi penguat bahwa adaptasi Tri Dharma di USU sedang berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.

Bahkan beberapa indikator mengalami proses kemajuan lebih cepat dari rencana semula.

Karena itu, program Equity menjadi sangat penting untuk perbaikan dalam learning process seperti kurikulum, metode belajar, integrasi Tri Dharma serta perbaikan sarana/prasarana pembelajaran yang akan terus mengalami transformasi dari cara-cara lama menjadi cara baru yang inovatif.

Rektor yakin, lulusan USU akan mampu mengikuti dan mendalami perannya menghadapi fenomena gig economy selama bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya.

“Dukungan dan doa dari masyarakat  di daerah ini, sangat penting bagi kami, agar penyelenggaraan Tri Darma di USU mampu menghasilkan Generasi Emas Indonesia,” pungkas rektor. ( swisma)